Thursday, December 19, 2013

BANDUNG - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Azman Yunus atas nama Mabes TNI AU meminta maaf atas tindakan anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis saat melakukan peliputan jatuhnya pesawat Hawk 200 di pemukiman warga di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Baca >> Wartawan Dipukul Meliput Pesawat Jatuh


"Saya atas nama Mabes TNI AU meminta maaf sebesar-besarnya terkait insiden tersebut," kata Marsma TNI Azman Yunus saat dihubungi wartawan di Bandung, Selasa (16/10/2012).

Azman Yunus mengungkapkan, kekerasan yang dilakukan anak buahnya hanyalah semata-mata ingin menyelamatkan pilot yang diduga masih ada di dalam pesawat.

Karena merasa dihalang-halangi (petugas), lanjut Azman, mereka bermaksud untuk mengamankan jurnalis tersebut. Petugas itupun sedang labil sebab berusaha mengevakuasi pesawat yang ditengarai masih di dalam kokpit pesawat.

"Mereka juga merasa labil dengan adanya peristiwa tersebut, sehingga melakukan tindakan seperti itu. Kendati demikian, tindakannya tidak dibenarkan. Kami akan mengirim teguran kepada yang bersangkutan," kata Azman.

Apalagi, lanjut Azman, Tindakan oknum TNI AU tersebut berusaha mengamankan jurnalis yang akan mengambil gambar agar tidak terjadi kesalahan yang fatal, pasalnya pesawat tempur taktis saat jatuh itu terdapat rudal.

"Ini membahayakan bagi jurnalis dan warga sekitar yang menonton jatuhnya pesawat tersebut. Jarak aman (radiusnya) mencapai 100 meter. Ini harus clear," katanya.

Azman juga meminta kepada Komandan Lanud Rusmin Nurjadin, Pekanbaru untuk menemui rekan-rekan wartawan yang mendapatkan tindakan kekerasan oknum anggotanya dan jika ada kamera yang dirampas, untuk segera dikembalikan kepada wartawan tersebut. Sumber
filed under: , , , , , , ,

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2013 Linglung | Powered by Blogger